Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah SMP Negeri 29 Bandung



Adaptasi merupakan salah satu problema bagi siswa, khususnya dari siswa Sekolah Dasar (SD) ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam jenjang ini siswa masih canggung dan tidak percaya diri dalam bergaul dengan lingkungan baru yaitu lingkungan sekolah. Jika hal ini tidak disikapi dengan baik maka akan berakibat buruk dalam proses belajar kedepannya.

Upacara Pembukaan MPLS di SMP Negeri 29 Bandung


Antusias Para Peserta MPLS Kelas 7 SMP Negeri 29 Bandung
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diadakan oleh SMP Negeri 29 Bandung adalah salah satu upaya untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa yang baru masuk ke SMP, dalam hal ini yaitu kelas VII. Periode 2015-2016 SMP Negeri 29 Bandung menerima 561 siswa dan dibagi menjadi 15 kelas. Kepala Sekolah yaitu Bapak Syaipul membuka kegiatan MPLS 2015 pada hari selasa, 28 Juli 2015 dengan rasa bangga menyambut siswa-siswi baru. Kegiatan MPLS ini berlangsung selama 2 hari yaitu selasa dari pukul 07.00 s.d. 12.00 dan rabu dari pukul 12.00 s.d. 17.00. Selain itu, terdapat 10 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang mengikuti KKN turut berpartisipasi dalam penyambutan dan kegiatan MPLS di SMP Negeri 29 Bandung.


Hari pertama siswa diberikan arahan dan materi mengenai proses pembelajaran selama di SMP serta pembagian wali kelas. Di hari kedua siswa ditugaskan untuk membawa ikan atau tanaman hias dengan tujuan memberikan warna yang berbeda, suasana hijau, suasana asri, suasana sejuk dan nyaman kepada kampus tercinta. Tak kalah menariknya ditunjukkan pula beberapa ekstrakulikuler kepada siswa kelas VII. Diharapkan siswa tersebut bergabung dan memilih salah satu eksul yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan dan potensi masing-masing.

Pelepasan Balon Sebagai Tanda dibukanya kegiatan MPLS

Diharapkan dengan adanya MPLS di Indonesia, khususnya SMP Negeri 29 Bandung siswa baru tidak dijadikan siswa bulyan, tapi siswa baru harus diberikan kasih saying, perhatian, cinta, arahan, motivasi, dan pelukan untuk mengenal lebih jauh lingkungan yang akan ditinggali selama 3 tahun ke depan sehingga merasa betah menjadi rumah sendiri. Oleh karena itu, tidak ada istilah yunior and senior di tiap sekolah. Istilah tersebut harus dihapuskan. Mari siptakan pendidikan yang religious dan professional!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuktian Operasi Matriks ^_^

UTS Bimbingan dan Konseling MKDU UPI

Kunci Jawaban Soal Pretes, Postes, dan Jurnal Pelatihan ASN BERAKHLAK 2024 (SISTAPRAJA)