Ujian Tengah Semester Evaluasi Pembelajaran Matematika

UJIAN TENGAH SEMESTER
Nama                    : Hani Nurhasanah
NIM                      : 1203077
Mata Kuliah          : Evaluasi Pembelajaran Matematika
Jurusan/Program   : Pendidikan Matematika
Dosen Penguji       : H. Erman, S.Ar, Drs, M.Pd

1.    Pengertian evaluasi dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar berikut ini benar, kecuali;
a.    Suatu proses sistematis dan sinambung untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi KBM yang dilaksanakan dan efektivitas pencapaian tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
b.    Suatu proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan.
c.     Penentuan kesesuaian antara tampilan (performance) siswa berupa kognitif, psikomotorik dan afektif dengan tujuan intruksional.
d.    Deskripsi pengukuran (measurement) dan pertimbangan (judgement).
Jawaban:
§  Pengertian evaluasi yang dapat disimpulkan dari pendapat Norman E. Gronlund adalah suatu proses sistematis dan sinambung, untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dan efektivitas pencapaian tujuan intruksional yang telah ditetapkan (pilihan a benar)
§  Menurut Edwin Wand dan Gerald W.Brown, evaluasi adalah suatu kegiatan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan (pilihan b benar)
§  Merchenes dan Lechman menyatakan bahwa evaluasi  diartikan sebagai penentuan kesesuaian antara tampilan dengan tujuan-tujuan (afektif, kognitif, dan psikomotorik) (pilihan c benar)
§  Sedangkan untuk pilihan d. salah, karena evaluasi meliputi: judgement, measurement, evaluation, dan assesment.
 Jawaban d.

2.    Dalam rangka kegiatan belajar mengajar, evaluasi berfungsi:
a.       Alat pengukur kesiapan siswa yaitu dengan bertanya kepada siswa, apakah ia telah siap belajar atau belum
b.       Pembimbing siswa dalam meningkatkan hasil belajar
c.       Alat pengukur keberhasilan belajar siswa
d.       Alat untuk meningkatkan efisiensi metode
Jawaban:
Fungsi evaluasi yaitu sebagai alat seleksi/penyaringan untuk menentukan calon siswa, sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa, sebagai alat penempatan dan pengelompokkan siswa sesuai bakat dan kemampuannya, serta alat untuk mendiagnose kesulitan belajar siswa. Sehingga jawaban benar untuk pilihan c. alat pengukur keberhasilan belajar siswa. Sedangkan pilihan a,b, dan d jelas salah, tidak termasuk ke dalam fungsi evaluasi.
 Jawaban c

3.    Urutan yang logis dalam menyusun dan melaksanakan prosedur evaluasi adalah:
a.       Menetapkan tujuan, menentukan alat, pelaksanaan, pemberian skor, analisis dan intrerpretasi
b.       Menentukan alat, pemberian skor, pelaksanaan, analisis dan interpetasi, menerapkan tujuan
c.       Menentukan alat, menetapkan tujuan, pelaksanaan, pemberian skor, analisis dan intepretasi
d.       Menentukan alat, menetapkan tujuan, pemberian skor, pelaksanaan, analisis dan interpretasi
Jawaban:
§  Julian C. Stanley mengungkapkan bahwa prosedur evaluasi yaitu menetapkan tujuan program, memilih alat yang layak, pelaksanaan evaluasi, pemberian skor, analisis dan intrerpetasi skor, membuat catatan, dan menggunakan evaluasi.
§  Pendapat tersebut sesuai dengan jawaban pilihan a. menetapkan tujuan, menentukan alat, pelaksanaan, pemberian skor, analisis dan intrerpetasi.
§  Sedangkan untuk pilihan b, c, dan d langkah awalnya jelas salah langsung memilih atau menentukan alat, tidak sesuai dengan prosedur evaluasi.
 Jawaban a.

4.    Teknik yang tepat untuk mengukur:
a.       Penguasaan siswa tentang cara melukis segitigalima beraturan adalah tes lisan
b.       Pemahaman siswa dalam membuktikan beberapa teorema limit fungsi adalah tes perbuatan
c.       Ingatan siswa tentang hasil perkalian dua bilangan yang sederhana adalah tes tertulis
d.       Pemahaman siswa tentang menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan adalah tes tertulis
Jawaban:
§  Penguasaan siswa tentang cara melukis segitigalima beraturan menggunakan tes tertulis, karena melukis segitigalima beraturan menggunakan media tulis untuk mengungkapkan jawabannya, sehingga pilihan a salah.
§  Untuk pilihan b juga salah, karena untuk membuktikan beberapa teorema limit fungsi kita tidak akan bisa membuktikannya dengan perbuatan, tapi tes yang cocok adalah tes tertulis untuk mengungkapkan buah pikiran dengan kata-kata sendiri.
§  Begitu pula pilihan c., ingatan dapat dilakukan dengan tes lisan. Sehingga pilihan yang tepat adalah pilihan d. yaitu pemahaman siswa tentang menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan adalah tes tertulis, karena siswa dapat menyusun kalimat menurut kaidah yang baik dan efisien serta menentukan rumus suku ke-n tersebut dengan  jawaban secara rinci.
 Jawaban d.

5.    Berikut ini semuanya merupakan kegiatan evaluasi program, kecuali kegiatan evaluasi terhadap:
a.       Diri sendiri (guru) melalui rekaman video atau audio
b.       Hasil belajar calon guru
c.       Siswa didikan guru
d.       Kurikulum dan pengelolaannya
Jawaban:
Evaluasi program dibagi menjadi 2 macam yaitu evaluasi secara rasional dan evaluasi secara empirik. Evaluasi secara rasional dilakukan sebelum suatu program dilaksanakan atau pada saat suatu program selesai dibuat yang terdiri dari bagian-bagian, yaitu calon siswa sebagai raw input; guru, kurikulum, fasilitas, metode, alat sebagai instrumental input; lingkungan sebagai enfironmental input, dan pengetahuan, sikap, serta keterampilan lulusannya sebagai output. Itulah obyek evaluasi secara rasional sedangkan secara empirik yaitu sekolah.
Pilihan b, c, dan d termasuk ke dalam evaluasi program pendidikan secara rasional, sedangkan evaluasi terhadap diri sendiri (guru) melalui rekaman video atau audio yang termuat dalam pilihan a. bukan termasuk evaluasi program, sehingga jawabannya a.
 Jawaban a.

6.    Dengan kegiatan evaluasi kita dapat:
a.       Memperjelas kegiatan intruksional
b.       Melihat hal-hal yang diperlukan dan harus dikuasai siswa
c.       Melihat kemampuan atau keberhasilan siswa, mendiagnosa, dan memperbaiki cara belajar siswa
d.       Semua jawaban (a), (b), dan (c) dapat dilakukan
Jawaban:
§  Mengevaluasi adalah menentukan apakah tampilan siswa telah sesuai dengan tujuan intruksional yang telah dirumuskan atau belum, sehingga jelas tampilan tersebut termasuk ke dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (pilihan a benar)
§  Untuk pilihan b dan c juga tepat, karena fungsi dari evaluasi yaitu sebagai alat seleksi untuk menentukan calon siswa, sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa, sebagai alat penempatan dan pengelompokkan siswa sesuai bakat dan kemampuan, serta alat untuk mendiagnose kesulitan belajar siswa. Jika siswa mengalami kekurangan, maka guru dengan melihat hasil evaluasi dapat mengetahui apa yang kurang dari siswa tersebut. Sehingga jawaban yang benar adalah pilihan (a), (b), dan (c).
 Jawaban d.

7.    Berikut ini diberikan pernyataan dan contoh tentang pengertian dari suatu tes menurut tujuannya. Pernyataan yang benar adalah:
a.       Tes diagnostik adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui penyebab kekurangan belajar siswa sekaligus letak kekurangan itu, contohnya adalah tes masuk perguruan tinggi.
b.       Tes pencapaian (achievement test) adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui sampai mana hasil belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Contohnya adalah Ebtanas.
c.       Tes hasil belajar tidak mengandung unsur tes kecepatan (speed test) sebab tidak mementingkan segi waktu.
d.       Tes kekuatan (power test) adalah tes yang menuntut pengerahan seluruh kemampuan seseorang dalam aspek tertentu tanpa menghiraukan jangka waktu penyelesaian. Contohnya adalah cerdas tangkas matematika
Jawaban:
§  Tes diagnostik adalah tes yang dilakukan oleh guru dengan maksud untuk mencari dan meneliti kekuatan dan hambatan siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah disajikan, contohnya tes formatif, bukan tes masuk perguruan tinggi (pilihan a salah)
§  Tes hasil belajar bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar dalam kurun waktu tertentu, berarti tetap mementingkan waktu dalam pengerjaannya (pilihan c salah)
§  Sedangkan untuk pilihan d juga salah, karena tes kekuatan bertujuan untuk mengevaluasi testi dalam mengungkapkan kemampuannya (dalam bidang tertentu) dengan tidak dibatasi secara ketat oleh waktu yang disediakan, contohnya yaitu tes susulan, tes untuk take home yang biasanya relatif lebih sukar (pilihan d salah)
§  Tes pencapaian dimaksudkan untuk mengevaluasi hal yang telah diperoleh dalam suatu kegiatan, contohnya tes hasil belajar, tes harian, ataupun Ebtanas, sehingga jawaban b benar.
 Jawaban b

8.    Misalkan kita mengiginkan hasil evaluasi dari dua kelompok, yaitu kelompok pandai dan kelompok bodoh. Pernyataan yang harus diselesaikan adalah:

Perkuliahan X dari Dosen Y
Baik                                                            Jelek

Skala sikap yang digunakan diatas adalah model:
a.       Likert
b.       Diferensial Semantik
c.       Guttman
d.       Thurstone
Jawaban:
§  Skala sikap yang dikembangkan oleh Likert yaitu dengan derajat penilaian siswa yang terbagi secara bertingkat yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (S).
§  Skala Thurstone, memuat pernyataan yang masing-masing pertanyaan telah diberi skor (bobot) tertentu. Skala model Guttman, dibuat dengan tingkat ketajaman kontribusi pertanyaan terhadap sikap yang akan diungkapkan lebih jelas lagi, sebab jawaban pertanyaan pertama disusul oleh pertanyaan kedua, dan pertanyaan kedua disusul lagi oleh pernyataan ketiga, dan seterusnya. Jadi setiap pertanyaan yang disajikan saling terkait.
§  Sedangkan skala Diferensial Semantik menuntut responden untuk memberikan penilaian tentang suatu objek atau keadaan dengan memberikan tanda pada selang pernyataan yang ditulis ekstrimnya, yaitu ekstrim negatif dan ekstrim positif.
§  Sehingga dapat disimpulkan bahwa skala yang dimaksud
Perkuliahan X dari Dosen Y
Baik                                                            Jelek
sesuai dengan skala Difernsial Semantik.
 Jawaban b

9.    Berikut ini ditulis beberapa manfaat tes tertulis, kecuali:
a.       Mengetahui kemahiran siswa dalam teknik menulis
b.       Menjelaskan buah pikiran dengan menggunakan kata-kata sendiri
c.       Melatih siswa dalam belajar sendiri melalui buku
d.       Melatih siswa dalam kemahiran berbicara
Jawaban:
§  Tes tulis sangat bermanfaat untuk mengetahui kemahiran testi dalam teknik menulis yang benar, menyusun kalimat menurut kaidah yang baik dan efisien, mengungkapkan buah pikiran melalui bahasa tulisan dengan kata-kata sendiri.
§  Maka dari itu, pilihan b, c, dan d sesuai dengan manfaat tes tulis. Sedangkan melatih untuk kemahiran berbicara merupakan fungsi dari tes lisan. Dapat disimpulkan bahwa jawaban yang benar adalah d.
 Jawaban d

10.    Kelemahan tes obyektif di antaranya:
a.       Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan sukar untuk mengukur proses berpikir siswa
b.       Kadar validitas dan reliabilitas rendah
c.       Kurang representatif karena soal-soalnya terbatas
d.       Pemeriksaannya membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak
Jawaban:
§  Tes obyektif pada umumnya tes dengan jawaban singkat, pendek, tapi tepat. Ruang lingkup materi yang diujikan lebih menyeluruh sehinga cukup representatif mewakili materi yang telah dipelajari siswa. Jawaban benar sudah pasti dan tertentu, sehingga pemeriksaan tidak akan mengalami kesulitan karena bersifat objektif.
§  Untuk pilihan b kadar validitas dan reliabilitas rendah, jawaban salah karena kualitas evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja tapi dari berbagai faktor lain pun ikut berpengaruh.
§  Untuk pilihan c kurang representatif karena soal-soalnya terbatas itu tidak tepat, karena tidak sesuai dengan tes objektif itu sendiri yang cakupan materinya luas mewakili materi yang telah disampaikan.
§  Untuk pilihan d, juga salah. Karena dengan menggunakan tes objektif, pemeriksa dengan sangat mudah dapat memeriksa hasil tes, karena jawaban yang singkat. Maka dari itu, pilihan a merupakan pilihan yang tepat, karena materi yang luas akan mengakibatkan pemahaman akan ingatan materi yang lebih banyak sehingga cenderung untuk sulit menghapal dan memahami materi.
 Jawaban a.

11.    Alat tes matematika yang menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengkritik pembuktian dan memvalidasi generalisasi termasuk jenjang kognitif:
a.       Evaluasi
b.       Sintesis
c.       Analisis
d.       Aplikasi
Jawaban:
§  Menurut Bloom B.S. jenjang  evaluasi dibagi menjadi 2 yaitu kemampuan untuk mengkritik pembuktian, dan kemampuan untuk merumuskan dan memvalidasi generalisasi. Jenjang sintesis dibagi menjadi 2 bagian yaitu kemampuan untuk menghubungkan dan kemampuan untuk menyusun pembuktian.
§  Tahap analisis yaitu meliputi analisis terhadap elemen, hubungan, dan aturan. Sedangkan pada tahap aplikasi Bloom dan kawan-kawan merincikan jenjang ini kedalam kemampuan unuk menyelesaikan masalah rutin, kemampuan untuk membandingkan, kemampuan untuk menganlisis data, kemampuan mengenal pola, isomorfisme, dan simetri.
§  Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa alat tes matematika yang menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengkritik pembuktian dan memvalidasi generalisasi termasuk jenjang kognitif evaluasi.
 Jawaban a

12.    Kemampuan siswa yang berkenaan dengan jenjang kognitif aplikasi adalah:
a.       Mentransfer konsep matematika pada situasi baru, menyelesaikan masalah rutin, membandingkan, dan mengolah data
b.       Memecahkan maslah non-rutin, menemukan hubungan, menyusun pembuktian
c.       Pemahaman konsep, prinsip, aturan, dan generalisasi, pemahaman struktur matematika, melakukan transformasi, mengikuti pola berpikir, menginterpretasi masalah
d.       Pengetahuan tentang fakta yang spesifik, pengetahuan tentang terminologi, kemampuan mengerjakan algoritma rutin
Jawaban:
§  Jenjang kognitif aplikasi: kemampuan unuk menyelesaikan masalah rutin, kemampuan untuk membandingkan, kemampuan untuk menganlisis data, kemampuan mengenal pola, isomorfisme, dan simetri (pilihan a)
§  Jenjang kognitif pengetahuan: Pengetahuan tentang fakta yang spesifik, pengetahuan tentang terminologi, kemampuan mengerjakan algoritma rutin (pilihan d)
§  Jenjang kognitif pemahaman: Pemahaman konsep, prinsip, aturan, dan generalisasi, pemahaman struktur matematika, melakukan transformasi, mengikuti pola berpikir, menginterpretasi masalah (pilihan c)
§  Jenjang kognitif sintesis: yaitu kemampuan untuk menghubungkan dan kemampuan untuk menyusun pembuktian (pilihan b)
 Jawaban a.

13.    Uraian berikut adalah sebuah pembuktian bahwa dua bilangan real adalah sama.
Langkah manakah yang salah?

Jika soal tersebut disajikan untuk siswa SMP kelas III jenjang kognitif yang diharapkan tercapai adalah:
a.       Pemahaman
b.       Analisis
c.       Sintesis
d.       Evaluasi
Jawaban:
§  Pada soal tersebut siswa diminta untuk memberi komentar atau mengkritik suatu pembuktian, kemampuan ini termasuk ke dalam jenjang evaluasi karena di jenjang ini siswa memiliki kemampuan untuk memberi komentar, mengupas, menambah, mengurangi, menyusun kembali suatu pembuktian matematika yang telah dipelajarinya. Sedangkan untuk tahap pemahaman, analisis, dan sintesis belum masuk ke dalam kemampuan untuk mengkritik pembuktian.
§  Soal tersebut termasuk ke dalam kemampuan hipotesis. Karena dalam proses soal tersebut siswa dituntut untuk menyusun jawaban sementara terhadap pernyataan yang dikemukakan. Diterka atau ditolaknya hipotesis tersebut tergantung dari hasil pengujian-pengujian yang sifatnya general. Indikator yang termuat dalam soal tersebut adalah  membuktikan, algoritma, dan memvalidasi
 Jawaban d

14.    Soal yang tepat untuk mengukur jenjang kognitif sintesis adalah:

Jawaban:
§   option a termasuk ke dalam jenjang kognitif sintesis (C.5.2) khususnya kemampuan untuk menyusun pembuktian dengan Tujuan Intruksional Khusus (TIK) yaitu siswa dapat membuktikan rumus deret aritmatika dengan unsur-unsurnya berbentuk k3. (pilihan a)
§  Tentukan angka terakhir dari 410 : termasuk ke dalam jenjang kognitif aplikasi khususnya (C.3.4) kemampuan mengenal pola, isomorfisme, dan simetri dengan TIK yaitu siswa dapat menentukan angka terakhir dari suatu hasil perpangkatan. (pilihan b salah)
§  Berikan contoh bilangan basis 7 yang merupakan bilangan prima ganjil: termasuk ke dalam jenjang kognitif pengetahuan khususnya (C.1.1) pengetahuan tentang fakta yang spesifik. Dalam soal ini siswa dituntut untuk menjawab soal tanpa berpikir. (pilihan c salah)
§  Jika , tentukan (n+58)(n+78) termasuk ke dalam jenjang kognitif pemahaman (C.2.3) khususnya pemahaman terhadap struktur matematika dengan TIK yaitu dengan menggunakan sifat dari kuadrat suku dua (binom), siswa dapat menentukan nilai dua peubah binom. (pilihan d salah)
Sehingga soal yang tepat untuk mengukur jenjang kognitif sintesis adalah pilihan a

 Jawaban a

KOMPETENSI MATEMATIKA
§  Soal pilihan a termasuk ke dalam kompetensi hipotesis. Karena dalam proses soal tersebut siswa dituntut untuk menyusun jawaban sementara terhadap pernyataan yang dikemukakan. Indikator yang termuat dalam soal tersebut adalah  membuktikan suatu masalah yang pada dasarnya termasuk dalam kompetensi hipotesis.
§  Soal pilihan b yaitu tentukan angka terakhir dari 410 termasuk ke dalam kompetensi generalisasi, karena soal tersebut menyuruh siswa untuk membuat kesimpulan yang bersifat umum. Dalam hal ini indikator dalam soal tersebut yaitu menggunakan pola, menyusun argumen, dan menyimpulkan jawaban.
§  Soal pilihan c yaitu berikan contoh bilangan basis 7 yang merupakan bilangan prima ganjil termasuk ke dalam kompetensi pemahaman, karena di dalam soal tersebut indikator yang digunakan yaitu memberikoan contoh dari pengetahuan atau materi yang telah dikuasai.
§  Soal pilihan d yaitu termasuk ke dalam kompetensi kreativitas. Karena soal tersebut memiliki indikator yaitu logis, analitis, detail, sistematik, fleksibel yang merupakan bagian dari indikator kompetensi kreatifitas. Dalam kompetensi ini siswa secara sistematis menyelesaikan permasalahan dengan urutan persiapan (ide datang dalam berbagai kemungkinan), inkubasi (pemahaman, kematangan terhadap ide), iluminasi (perkembangan menjadi suatu hasil, dan verifikasi (perbaikan dan penyempurnaan)

15.    Hubungan yang benar antara jenjang kognitif, tujuan intruksional, dan alat evaluasi matematika berikut ini adalah:
a.       C1; siswa SD kelas V dapat menentukan invers dari suatu bilangan. Soal: invers kali dari 5 adalah...
b.       C2; siswa SMU kelas II dapat mengingat definisi faktorial. Soal: arti dari 5! adalah...
c.       C3; diberikan dua buah fungsi linear, siswa SMU kelas II dapat menentukan fungsi komposisinya. Soal: jika f(x)= 2x + 1 dan g(x) = 3x – 1, maka f(g(x))=...
d.       C4; diberikan bentuk i=umum persamaan kuadrat dan hubungan antara ketiga konstantanya, siswa SMU kelas I dapat menyelesaikan persamaan kuadrat itu. Soal: nilai x yang memenuhi persamaan ax2 + bx + c = 0 dan memenuhi hubungan a + b + c = 0 adalah...
Jawaban:
§  Soal pada pilihan a (invers kali dari 5 adalah...) termasuk ke jenjang kognitif pengetahuan tentang fakta yang spesifik C.1.1 tapi untuk siswa kelas 1 SMP (pilihan a salah)
§  Soal pada pilihan b (arti dari 5! adalah...) termasuk ke jenjang kognitif pengetahuan tentang terminologi C.1.2 bukan termasuk ke jenjang kognitif pemahaman (pilihan b salah)
§  Soal pada pilihan c (f(x)= 2x + 1 dan g(x) = 3x – 1, maka f(g(x))=...) termasuk ke jenjang kognitif pemahaman konsep (C.2.1) bukan termasuk ke dalam C.3 yaitu jenjang kognitif aplikasi. (pilihan c salah)
§  Soal pada pilihan d (nilai x yang memenuhi persamaan ax2 + bx + c = 0 dan memenuhi hubungan a + b + c = 0 adalah...) termasuk ke dalam jenjang kognitif analisis hubungan (C.4.2) dan sesuai juga terhadap tujuannya. Dalam hal ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengecek ketetapan hubungan dan interaksi antara unsur-unsur dalam soal, dan membuat keputusan dalam penyelesaiannya. (Pilihan d benar)
 Jawaban d

16.    Pernyataan yang benar berkaitan dengan kualitas alat evaluasi adalah...
a.       Menganalisa hasil tes setelah di uji coba berarti menentukan validitas muka tes tersebut
b.       Menggunakan kisi-kisi, memperhatikan topik dan kurikulum, menjudgement kebenaran konsep dalam rangka penyusunan suatu tes berkenaan dengan validitas isi
c.       Suatu perangkat tes yang dapat memberikan perkiraan yang relatif konsisten terhadap hasil tes tersebut maka derajat kesukaran dan daya pembedanya baik
d.       Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi reliabilitas suatu tes antara lain banyaknya pokok uji, cara pemberian skor, dan daya pembeda
Jawaban:
§  Validitas muka atau validitas tampilan, yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan penafsiran lain, sedanhkan validitas isi berkenaan dengan ketepatan alat ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan, sehingga kita tidak menentukan validitas muka dengan menganalisa hasil tes setelah uji coba. (pilihan a salah)
§  Validitas isi yang baik harus memperhatikan: bahan evaluasi  baik ditinjau dari materi atau proses belajar; titik berat bahan harus sesuai dengan kurikulum (GBPP) dan buku sumber yang telah dilaksanakan. Selain it penggunaan kisi-kisi, format penulisan soal, kebenaran konsep dari materi yang disajikan harus dipertimbangkan dalam validitas isi (pilihan b benar)
§  Reliabilitas adalah suatu perangkat tes yang dapat memberikan perkiraan yang relatif konsisten terhadap hasil tes tersebut,  jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, tidak berpengaruh terhadap kesukaran dan daya pembedanya. (pilihan c salah)
§  Faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah banyaknya butir soal (panjang tes), kondisi testi, kesukaran tes, dan pelaksanaan tes. Sedangkan pada pilihan d banyaknya soal tes tidak berpengaruh, maka pilihan d salah.
 Jawaban b

17.    Dilihat dari data hasil tes matematika tampak bahwa soal-soal nomor permulaan cenderung mudah dan berangsur-angsur sulit menuju pada soal nomor terakhir. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes tersebut lebih baik menggunakan metode:
a.       Spearman-Brown
b.       Rulon
c.       Flananagan
d.       Kuder-Richardson
Jawaban:
§  Jika dihadapkan dengan hasil tes matematika yaitu soal-soal nomor permulaan cenderung mudah dan berangsur-angsur sulit menuju pada soal nomor terakhir, maka metode Spearman-Brown merupakan metode yang paling baik dalam menghitung koefisien reliabilitas tes.
§  Metode Spearman-Brown dengan teknik belah dua khususnya dengan metode ganjil genap sangat dianjurkan dalam menghitung koefisien reliabilitas dalam masalah ini, hal ini bertujuan agar tingkat kesukarannya setara ditinjau dari derat kesukaran itu, karena dimulai dari soal yang mudah ke yang sukar. Dengan demikian keasalahan yang diperoleh akan semakin kecil. Berbeda dengan metode yang lainnya  seperti metode Rulon, metode Flananagan, dan metode Kuder-Richardson, masih kurang tepat dalam penentuan derajat kesulitan soal.
 Jawaban a

18.    Misalkan seorang guru matematika memberikan tes tipe obyektif berupa pilihan ganda biasa dengan 4 pilihan. Banyaknya soal yang dibuat 8 butir yang diikuti 6 siswa. Hasil tersebut tampak pada tabel di bawah ini!
Subyek
Nomor soal
1
2
3
4
5
6
7
8
Total
A
1
1
1
1
1
1
0
1
7
B
1
1
1
1
1
1
1
0
7
C
1
1
1
1
0
0
1
0
5
D
1
1
1
0
0
0
0
0
3
E
1
1
0
0
0
0
0
0
2
F
1
0
0
0
0
0
0
0
1
Pernyataan yang benar adalah:
a.       Jika validitas bandingnya dihitung dengan menggunakan kriterium nilai rata-rata harian, yaitu berturut-turut 8,5; 7,6; 6,7; 5,6; 5,2; 4,5; maka validitas soal tersebut rendah
b.       Jika seluruh soal tes harian telah dibakukan dengan koefisien validitas 0,89 maka koefisien validitas soal tersebut adalah 0,78
c.       Validitas butir soal nomor 1 cukup
d.       Validitas butir soal nomor 5 cukup tinggi

Jawaban:
§  Untuk pilihan a. kita akan menghitung validitas banding yaitu dengan membandingkan nilai total dangan nilai rata-rata harian subyek.
Subyek
X (nilai rata harian)
Y (nilai total)
A
8.5
7
B
7.6
7
C
6.7
5
D
5.6
3
E
5.2
2
F
4.5
1
jumlah
38.1
25

§  Dengan menggunakan perhitungan kalkulator diperoleh koefisien validitas=r=0,98 dan termasuk ke dalam korelasi sangat tinggi, maka pilihan a. salah.
§  Untuk pilihan b., seperti halnya dalam perhitungan langkah sebelumnya r=0,98 bukan 0,78, maka pilihan b. salah.
§  Untuk pilihan c., kita akan menghitung validitas butir nomor 1.
Dengan proses berikut:
Subyek
Nomor 1
Y (nilai total)
A
1
7
B
1
7
C
1
5
D
1
3
E
1
2
F
1
1
jumlah
6
25

§  Dengan menggunakan perhitungan kalkulator diperoleh r= tidak valid, maka pilihan c. salah,
§  Untuk pilihan d., kita akan menghitung validitas butir nomor 5, yaitu sebagai berikut:
Subyek
Nomor 1
Y (nilai total)
A
1
7
B
1
7
C
0
5
D
0
3
E
0
2
F
0
1
jumlah
2
25

§  Dengan menggunakan perhitungan kalkulator diperoleh r= 0,86, artinya termasuk ke korelass tinggi, maka pilihan d. benar.
 Jawaban d




19.              Perhatikan pada butir soal nomor (18), pernyataan yang benar berkenaan dengan reliabilitas adalah:
a.       Untuk menghitung koefisien reliabilitasnya lebih baik menggunakan teknik belah dua karena asumsi untuk itu dipenuhi
b.       Dengan menggunakan teknik belah dua ganjil genap formula Spearman-Brown reliabilitas soal tersebut tinggi
c.       Dengan menggunakan formula K.R-20 diperoleh koefisien reliabilitasnya 0,967
d.       Jika koefisien reliabilitas yang diinginkan 0,87 maka soal tersebut harus ditambah 13 butir yang setara
Jawaban:
§  Untuk pilihan a. syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan teknik belah dua yaitu jumlah soal harus genap. Namun, faktor lain pun mempengaruhi dalam menghitung koefisien reliabilitas yaitu panjang tes, kondisi testi, kesukaran tes, pelaksanaan tes. Sehingga pilihan a. tiak sesuai.
§  Untuk pilihan b. kita akan menghitung reliabilitas soal dengan menggunakan teknik belah dua ganjil genap formula Spearman-Brown yaitu sebagai berikut:

§  Tabel 4, Kelompok Skor dengan Metode Ganjil Genap
Subjek
Skor nomor ganji (x1)
Skor nomor genap (x2)
x1.x2
A
3
4
12
B
4
3
12
C
3
2
6
D
2
1
2
E
1
1
1
F
1
0
0
Jumlah
14
11
33

Dengan menggunakan perhitungan kalkulator diperoleh 
, maka


, artinya reliabilitas sangat tinggi dan sesuai dengan pilihan b

§  Untuk pilihan c., kita akan menghitung reliabilitas soal dengan menggunakan formula K.R-20 yaitu dengan proses berikut:



Tabel 5
Tabel Persiapan Perhitungan dengan formula K.R-20
Np
6
5
4
3
2
2
2
1
Nq
0
1
2
3
4
4
4
5
p1
1
0.83
0.67
0.5
0.33
0.33
0.33
0.17
q1
0
0.17
0.33
0.5
0.67
0.67
0.67
0.83
p1 q1
0
0.1411
0.2211
0.25
0.2211
0.2211
0.2211
0.1411

Keterangan:
Np = banyaknya subjek yang menjawab benar
Nq = banyaknya subjek yang menjawab salah

n= banyaknya soal=6
p1 = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i
q1 = proporsi banyaknya subjek yang menjawab salah pada butir ke-i

maka pilihan c. salah.
§  Untuk pilihan d. untuk meningkatkan koefisien reliabilitas yang diinginkan, yang berpengaruh tidak hanya jumlah butir soalnya saja, tetapi jika kondisi testi yang kurang memungkinkan dan panjang tes yang bertambah banyak akan menurunkan reliabiltasnya, sehingga pilihan d. tidak sesuai.

 Jawaban b.
terimakasih :)
Semoga Bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuktian Operasi Matriks ^_^

UTS Bimbingan dan Konseling MKDU UPI

Kunci Jawaban Soal Pretes, Postes, dan Jurnal Pelatihan ASN BERAKHLAK 2024 (SISTAPRAJA)