Kajian Ayat ^_^

Makalah Kajian Ayat

Mengenai QS. Al-Ashr 1-3

 

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial SPAI
Mentor : Teh Eli





Disusun oleh:
Hani Nurhasanah (1203077)
Kelompok 1 Binder Akhwat
Matematika A 2012


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2013
KOTA BANDUNG



BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Siapa yang tidak ingin hidup bahagia di dunia dan selamat di akhirat? Semua orang pasti mendambakannya. Tak hanya orang beriman saja, bahkan orang tak beragama dan para penjahat-pun, kadang juga memilih mati dalam keadaan baik. Orang bisa bahagia luar biasa karena kesigapannya mengatur waktu, dan orang bisa menyesal luar biasa karena kelalaiannya terhadap waktu. Jadi, benarlah ungkapan pepatah Arab, bahwa “waktu adalah pedang”. "L'uomo misura il tempo e il tempo misura l'oumo".  Manusia mengukur waktu dan waktu mengukur manusia,“ ujar sebuah pepatah Italia.
Dalam Islam, waktu itu adalah amal shaleh. Waktu itu bukanlah uang seperti kata sebuah adagium, time is money. Di sini, amal shaleh menjadi tujuan utama, bukan materi. Bukan berarti Islam anti-uang. Akan tetapi yang lebih tepat kita katakan, uang/materi menjadi sarana untuk beramal shaleh, bukan tujuan utama (big goal). Jika uang menjadi big goal, maka materialisme menjadi pemahaman kita. Adagium “time is money”, adalah prinsip kaum materialism.
Orang yang tidak memanfaatkan waktu luangnya, oleh al-Qur’an disebut sebagai orang yang merugi.
 “Supaya jangan ada orang yang mengatakan, ‘amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).” (QS. Al-Zumar: 56).
Maka dari itu, penulis mengkaji QS. Al-Ashr ini, agar manusia bisa memanfaatkan waktu dengan sebaiknya.
1.2     Manfaat Penulisan
Dengan mengkaji ayat ini diharapkan :
1.    Mengetahui isi kandungan dalam surat Al-Asr ayat 1-3
2.    Mengetahui bagaimana cara manusia bisa terbebas dari kerugian
3.    Mengetahui pembelajaran penting mengenai pembagian waktu, dengan empat hal yaitu menjaga iman, mengerjakan amal shaleh, menasihati dalam kebenaran dan menasihati dalam kesabaran.

1.3     Referensi yang Digunakan
Hasib, Kholili. 2012. Untuk Apa Saja Waktu Engkau Gunakan?[online].Tersedia:http://www.hidayatullah.com/read/26090/28/11/2012/tanyakan-dirimu,-untuk-apa-saja-waktu-engkau-gunakan?.html [17 april 2013]
Usaid, Abu Abdul Fattah. 1996. Merenungi Surat Al-ashr [online]. Tersedia:http://www.salafybpp.com/index.php/fataawa/96-merenungi-surat-al-ashr.html [17 April 2013]



BAB II
KANDUNGAN AYAT

1.1  Isi dan Terjemahan QS. Al-Ashr ayat 1-3

Artinya:
1.
Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

1.2  Tafsir
Pada ayat 1, Allah swt. Bersumpah dengan menyebut  masa. Masa berarti waktu yang dilalui manusia,  maksud ayat pertama surat ini adalah  agar rasulullah  dan orang-orang yang beriman  memperhatikan waktu dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Pada ayat 2, menjelaskan bahwa kebanyakan manusia  dalam keadaan merugi. Kerugian yang dialami manusia  ialah bahwa kesempatan di dunia tidak  digunakan  sebaik-baiknya.
Ayat 3 menjelaskan tentang cara yang harus ditempuh  agar  manusia tidak termasuk orang yang rugi. Pada ayat  ini ada empat  syarat agar orang tidak merugi, yaitu beriman  dan beramal saleh, saling menasihati tentang kebenaran, dan saling menasihati tentang kesabaran.



Pertama: orang-orang yang beriman
Syaikh Abu Bakar al-Jazairi dalam tafsirnya berkata: “Orang-orang yang beriman dikecualikan Allah dari kerugian. Mereka menjadi orang-orang yang beruntung dan tidak tergolong orang-orang yang merugi. Yang dimaksud beriman di sini adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta beriman kepada apa yang didatangkan kepada Rasulullah berupa petunjuk dan agama yang haq (Islam)
Al-Hafidz Abu Bakr Al-Ismaily dalam kitabnya I’tiqad Aimati Ahlil Hadits mengatakan: “Iman itu bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan melakukan kemaksiatan. Barangsiapa yang melakukan ketaatan niscaya akan bertambah imannya. Semoga kita menjadi orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang benar yang berlandaskan pada ilmu yang haq, berpijak dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
Kedua: orang-orang yang beramal shalih
Syaikh Abu Bakr Jabir al-Jazairi dalam Tafsirnya mengatakan: “Adapun yang dimaksud dengan amalan shalih adalah amalan-amalan shalih yang wajib dan yang sunnah.” Amalan yang shalih yang diterima Allah kalau memenuhi syarat-syarat diterimanya amal, syarat diterimanya amal di sisi Allah ada tiga:
1.    Beriman kepada Allah dan Mengesakan-Nya
Allah telah memberikan nikmat yang agung dengan menjadikan kita orang Islam dan beriman kepada Allah sehingga terpenuhi syarat yang pertama dari diterimanya suatu amalan. Adapun orang-orang non Islam seperti orang Yahudi, Nasrani dan Majusi walaupun mereka berbuat kebaikan akan tetapi tidak akan diterima amalan mereka di sisi Allah.
2.    Ikhlas
Firman Allah (yang artinya) : “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya” (QS. az- Zumar [39]: 22)
3.    Sesuai dengan yang di datangkan Rasulullah,
Firman Allah (yang artinya) : “… apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka ; terimalah, dan apa yarvg dilarangnya bagirnu, maka tihggalkanlah. dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-Nya” (QS. al-Hasyr [56]:7)
Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa berusaha menghadirkan niat yang ikhlas dan mengharap wajah Allah dan mengikuti amalan Rasulullah agar amalan kita di terima di sisi Allah, Walaupun kadang hati ini terasa berat untuk bisa mengamalkan amalan yang sholih agar diterima Allah dengan memenuhi tiga syarat yang termaktub. Akan tetapi bila kita laksanakan dengan terus-menerus dan bersabar, insya’ Allah hal yang berat akan menjadi ringan. Dan sesungguhnya dalam melakukan ketaatan kepada Allah terdapat kelezatan dan kesenangan yang tidak dapat diketahui seorangpun melainkan orang yang mempraktekkan dan mengamalkannya.
Ketiga: saling menasehati supaya mentaati kebenaran
Menasehati orang lain merupakan ibadah yang banyak keutamaannya: Akan tetapi hal ini sangat membutuhkan keikhlasan ilmu, kelemah-lembutan dan kesabaran. Karena berdakwah denganmenunjukkan jalan keselamatan dan kebenaran penuh rintangan. Walaupun demikian, tidak akan terasa sulit dan berat bagi orang yang berdakwah di jalan Allah sebagaimana dalam firman-Nya (yang artinya) :
“Siapakah yang lebih. baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang sholih, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri” (QS. Fushshilat: 33) .
Kemudian Rasulullah juga mengabarkan tentang keutamaan orang yang berdakwah dengan menunjukkan kebenaran, beliau bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka baginya (pahala) sebagaimana orang yang melakukannya” (HR. Muslim).

Keempat: saling menasehati untuk menetapi kesabaran
Sabar yaitu menahan diri diatas ketaatan kepada Allah, menahan diri untuk tidak bermaksiat kepada-Nya serta sabar terhadap ketetapan Allah berupa cobaan dan ujian dalam kehidupan dunia ini.Inilah tiga macam bentuk kesabaran yang dituntut ada pada diri seseorang.
Tidaklah seseorang itu tatkala melakukan amalan ketaatan,baik ketika menuntut ilmu,beramal shaleh ataupun ketika berdakwah dan yang lainnya,melainkan membutuhkan kesabaran agar tetap istiqomah
, karena jiwa ini cenderung mendorong kepada keburukan,seperti firman Allah Ta`aala ; “ Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku.” ( Qs. Yusuf : 53 )

1.3    Asbabun Nuzul QS. Al-Ashr ayat 1-3
Surat Al-Ashr termasuk Surat Makkiyah diturunkan sesudah Surat Alam Nasyrah. Menurut Muhammad Abduh, Asbabun Nuzul Surat Al-Ashr ini adalah berkaitan dengan kebiasaan masyarakat Arab yang apabila sore hari duduk bercakap-cakap membicarakan tentang berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pula yang bermegah-megahan asal usul nenek moyang mereka, kedudukan, serta harta kekayaan.Akibat pembicaraan yang tidak jelas arahnya ini, sering terjadi pertikaian dan permusuhan.
Oleh karena itu, sebagian mereka ada yang mengutuk waktu asar, menganggap waktu asar adalah waktu yang celaka, waktu yang naas, banyak bahaya yang terjadi pada waktu asar. Dari kejadian ini Allah menurunkan Surat Al-Ashr, yang menjelaskan tentang kerugian manusia yang menyia-nyiakan waktu ashar.
1.4.     Hubungan dengan Ilmu Matematika
Dengan memahami logika matematika dan dasar keagamaan yang benar peserta didik yang sedang mempelajari logika matematika pada pembahasan konjungsi dapat menggunakan menghubungkan dengan QS. Al-ashr ayat 1-3 ini.
Jika kita telaah ayat tersebut dengan menggunakan  hukum logika matematika bahwa konjungsi dari dua pernyataan akan bernilai logik benar jika nilai kebenaran dari kedua pernyataan tersebut benar.



Perhatikan tabel berikut.
P
Q
p ^ q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S
Jika dikaji secara lebih mendalam dari ayat di atas, sesuai dengan hukum konjungsi, maka kita tidak akan berada dalam kerugian jika kita beriman dan beramal sholeh. Jika hanya beriman saja tanpa beramal sholeh maka masih berada dalam kerugian, atau sebaliknya jika beramal sholeh saja tanpa beriman, kitapun tetap dalam kerugian, apalagi jika tidak melakukan kedua-duanya, maka jelaslah akan berada dalam kerugian yang besar.
BAB III
KESIMPULAN

3.1     Kesimpulan
1.      Surat Al-Asr ayat 1-3 menerangkan tentang “memanfaatkan waktu dengan empat pokok kegiatan terbebas dari kerugian”
2.      Cara manusia agar terbebas dari kerugian yaitu :
§  Beriman
§  Beramal Sholeh
§  Saling berwasiat pada kebenaran
§  Saling berwasiat pada kesabaran

3.2  Saran
Tulisan ini dimaksudkan dalam rangka menjelaskan bagaimana memanfaatkan waktu yang mengacu pada surat Al-Asr ayat 1-3. Akhirnya mengingat bahwa segala sesuatu tidak ada yang sempurna, maka jika para pembaca ada yang menjumpai kekeliruan pada penulisan ini, saran dari para pembaca merupakan ilmu bagi penulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuktian Operasi Matriks ^_^

UTS Bimbingan dan Konseling MKDU UPI

Kunci Jawaban Soal Pretes, Postes, dan Jurnal Pelatihan ASN BERAKHLAK 2024 (SISTAPRAJA)