Esai (Sebuah Tulisan Bermakna)
Istilah esai sudah tidak asing lagi bagi
kalangan pelajar. Esai telah dipelajari sejak dari sekolah menengah hingga
bangku perkuliahan. Selain itu, esai penting untuk dipelajari, karena dewasa
ini banyak sekali pendapat-pendapat masyarakat yang tentunya berbentuk esai. Menurut
H.B Jassin (Sang Paus Sastra), esai adalah uraian yang membicarakan bermacam
ragam, tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan
pikiran. Dalam esai terlihat keinginan, sikap terhadap soal yang dibicarakan, kadang-kadang
terhadap soal yang dibicarakan. Pengertian esai sebagai karangan yang sedang
panjangnya, yang membahas persoalan secara mudah dan sepintas lalu dalam bentuk
prosa. Menurut Soetomo esai adalah sebagai karangan pendek mengenai suatu
masalah yang kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas. Pengarang
mengemukakan pendiriannya, pikirannya, cita-citanya dan sikapnya terhadap suatu
persoalan yang disajikan.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa esai merupakanvtulisan yang mendeskripsikan tentang pendapat seseorang
mengenai topik tertentu. Sebuah esai dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Pertama
yaitu pendahuluan: berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek
bahasan dan pengantar tentang subyek
yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
2. Kedua
yaitu tubuh esai: menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
3. Ketiga
adalah bagian akhir: memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau
menambahkan beberapa observasi tentang subjek yang dinilai oleh penulis.
Berikut
contoh esai yang saya buat:
Judul: Beasiswa Bagi
Mahasiswa, Penting???
Mahasiswa
merupakan insan yang mempunyai kesempatan untuk belajar secara formal untuk
menambah ilmu dan wawasan. Ilmu dan wawasan tersebut akan ditransformasikan
selanjutnya ke dalam kehidupan masyarakat. Namun, adakalanya sebagian besar
mahasiswa masih menengadahkan tangan untuk meminta bantuan moril kepada
orangtua untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidup. Apakah mereka salah?
Kebanyakan
orang mengangga hal itu wajar. Mereka berasumsi bahwa mahasiswa dalam statusnya
belum memperoleh penghasilan sendiri. Sehingga tak bermasalah jika mendapatkan
uang dari orangtua. Namun, jika berpikir apakah pantas mahasiswa bertindak
demikian? Masih bergantung kepada orangtua? Tak ada salahnya jika mahasiswa
mencoba untuk mencari penghasilan sendiri baik melakukan kerja part time
ataupun mencari beasiswa. Memang dengan bertindak demikian, akan menyita waktu
mahasiswa yang tugas utamanya yaitu belajar. Namun, pasti ada nilai plus untuk
mahasiswa mandiri dibandingkan dengan mahasiswa yang fokus akademik saja.
Salah
satu upaya mahasiswa untuk meringankan beban orangtuanya untuk biaya pendidikan
yaitu dengan mencari beasiswa. Hal ini lebih efektif daripada melakuka kerja
part time. Dengan program beasiswa, mahasiswa termotivasi untuk meningkatkan
prestasi akademik, karena pada umumnya program beasiswa menginginkan nilai
Indeks Prestasi (IP) yang tinggi.
Secara
matematis, beasiswa yang diperoleh tentunya harus dialokasikan berdistribusi
normal, ke jalur yang positif. Pada intinya, tujuan utama mencari beasiswa
yaitu meringankan beban orangtua dalam biaya hidup dan pendidikan, serta
belajar untuk hidup mandiri tidak bergantung kepada orang lain. Uang hasil
beasiswa tersebut tidak boleh dihambur-hamburkan untuk kesenangan semata, belanja
yang tidak perlu atau bersikap boros dan perilaku negatife lainnya. Mahasiswa
yang cerdas akan bertindak seara professional menggunakan hasil beasiswa untuk
hal yang berguna, menambah untuk membeli buku-buku perkuliahan, membeli
barang-barang yang dibutuhkan, menambah uang perkuliahan, dan hal positif
lainnya.
Orang
bijak akan berpikir dua kali jika apa yang dilakukan tidak ada manfaatnya,
tidak menguntungkan untuk dirinya, orang lain, dan masyarakat. Oleh karena itu,
hendaklah memiliki sikap fokus dan lillah dalam memanfaatkan hal yang ada di
sekitar kita. Rezeki manusia tidak akan pernah tertukar. Begitu banyak beasiswa
yang ditawarkan. Sangat beruntung mahasiswa yang mendapatkan beasiswa khususnya
dari instansi keagamaan. Karena disamping mendapatkan uang tambahan, mahasiswa
tersebut dituntut untuk melakukan suatu program yang bermanfaat. Misalnya
berbagi ilmu dengan saudara-saudara lainnya. ‘Ibadah’ itulah kata yang sangat
tepat sebagai timbal balik dari beasiswa yang telah kita peroleh ke dalam kehidupan
masyarakat.
Created
by: Hani Nurhasanah (Hanchan)
Komentar