Karya Ilmiah
PENGARUH PROFESI ORANG TUA
TERHADAP
KESADARAN PENDIDIKAN ANAK DI
KAWASAN PTPN VIII MALABAR
DISUSUN
OLEH
AAN AGUSTAN (1206000)
ATEP RIAN NURHADI (1201756)
SUHENDAR ARYADI (1206539)
HANI NURHASANAH (1203077)
RIA MARIANA (1106635)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
(UPI BANDUNG)
Jl. Setia Budi No. 229, Kelurahan. Isola, Kota Bandung, Jawa Barat
TAHUN AKADEMIK
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkebunan teh malabar dibangun pada tahun 1890 di
ketinggian 1550 m di atas permukaan laut. Lokasinya berada 45 km di selatan
bandung dengan hawa sedang 16 sampai 26 C. Perkebunan ini diberkahi dengan
pemandangan yang indah dari hamparan pergunungan yang di liputi oleh tanaman
teh yang menghijau. Teh dari perkebunan ini sudah lama di kenal orang di dunia.
Selain pabrik teh, wisatawan juga dapat menyaksikan peninggalan sejarah kebun
malabar berupa rumah dan makam pendiri kebun ini, K.A.R Bosscha.
Pendidikan merupakan “usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” sehingga daerah manapun harus
mewujudkan pendidikan sehingga mampu memberdayakan sumber daya yang terdapat di
daerah tersebut.
Kesadaran akan pendidikan sangat penting di perhatikan
terutama pada daerah yang jauh dari kota, oleh karena itu pentingnya kesadaran
ini harus di tanamkan kepada orang tua terhadap anaknya khususnya para pegawai
di PTPN VIII MALABAR. Kendala yang dihadapi pada umumnya yaitu anak akan
terpaku pada orang tua sehingga kebanyakan akan mengikuti apa yang orang tua kerjakan
sehingga kerap kali pentingnya pendidikan di abaikan begitu saja baik oleh
orang tua maupun anak. adapun faktor lain yang menghalangi motivasi anak untuk
melanjutkan sekolah yaitu lokasi, biaya, dan faktor lainnya.
1.2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, adapun masalah yang dapat ditarik adalah :
Dari latar belakang yang ada, adapun masalah yang dapat ditarik adalah :
1. Apa
kaitan antara profesi dengan kesadaran pendidikan anak?
2. Apakah
faktor yang mempengaruhi pendidikan anak?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui
kaitan antara profesi dan kesadaran pendidikan anak
2. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi pendidikan anak.
1.4. Metode Pembahasan
Metode pembahasan dalam penulisan karya ilmiah adalah dengan mengumpulkan berbagai data secara langsung kepada warga yang berada di sekitar PTPN VIII
MALABAR yang berkaitan dengan pengaruh
profesi orang tua terhadap kesadaran pendidikan anak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Aliran Nativisme
Tokoh utama (pelopor) aliran nativisme adalah Arthur Schopenhaur (Jerman
1788-1860). Tokoh lain seperti J.J. Rousseau seorang ahli filsafat dan
pendidikan dari Perancis. Kedua tokoh ini berpendapat betapa pentingnya inti
privasi atau jati diri manusia. Meskipun dalam keadaan sehari-hari, sering
ditemukan anak mirip orang tuanya (secara fisik) dan anak juga mewarisi
bakat-bakat yang ada pada orang tuanya.
Dalam setiap kehidupan individu pastilah berawal sebuah kelurga yang
terdiri dari ayah dan ibu, individu dalam hal ini berarti juga seseorang.
Keluarga mempunyai peranan yang sangat berpengaruh terhadap individu, karena
pastilah lingkungan pertama yang ditempati oleh individu adalah lingkungan
keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis dapat menjadikan individu tersebut
tumbuh menjadi individu yang baik, namun sebaliknya apabila keluarga tersebuat
selalu mempunyai konflik dalam kehidupannya maka individu itulah akan tidak
tumbuh dengan sehat.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tumbuhnya individu:
1. Lingkungan keluarga yang harmonis.
2. Cara orang tua mengasuh anak-anaknya.
3. Keselarasan orang tua dalam berkeluarga.
4. Lingkungan teman-teman pergaulan
sehari-hari.
5. Kepribadian individu tersebut.
2.2. Aliran Empirisme
John Locke (1632 –
1704) dengan teorinya yaitu Tabularasa.
Dalam teori tabularasa seorang anak dikenal dengan Tabulae rasae yang
diibaratkan seperti kertas putih yang masih kosong (a sheet of white paper avoid
off all character). Jadi sejak
dilahirkan anak itu tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa dan anak dapat
dibentuk sekehendak pendidiknya. Di sini kekuatan ada pada pendidik dan
pendidikan serta lingkungan berkuasa atas pembentukan anak.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.1. Kaitan Antara
Profesi dengan Kesadaran Pendidikan Anak
Profesi merupakan bentuk salah satu pemenuhan untuk
bertahan hidup. Orangtua merupakan sosok yang paling berpengaruh terhadap
perkembangan anaknya , anggapan orangtua terhadap pendidikan akan berdampak
kepada sejauh mana orangtua memberikan pendidikan pada anaknya. Pada dasarnya
manusia akan selalu menginginkan kehidupan yang layak dan baik, begitupun
orangtua, orangtua akan selalu menginginkan anaknya mendapatkan kehidupan yang
lebih baik dari orangtuanya, namun banyak faktor yang dianggap menambah pesimisme
orangtua, misalnya keadaan ekonominya, taraf profesi seseorang berdampak besar
pada kemampuan ekonominya, misalnya seorang orangtua yang memiliki penghasilan
dibawah rata- rata, mereka akan memprioritaskan sebut saja makan sebagai
prioritas utama, dengan penghasilan yang kurang memadai, orangtua dengan
profesi dimana penghasilannya dibawah rata-rata akan mengenyampingkan
pendidikan dan menjadikan hambatan ekonomi sebagai hambatan untuk memberikan
pendidikan pada anaknya.
Adapun data profesi 14 orang dari 11 keluarga yang telah di dapat adalah :
Kemudian data tingkat pendidikan 25 anak dari 11 keluarga yang telah di dapat adalah :
Dari data tersebut disimpulkan
bahwa tingkat pendidikan anak ialah :
1. SD :
24%
2. SMP :
52%
3. SMA/SMK :
24%
4. Perguruan Tinggi : 0%
1.1.
Faktor
Yang Mempengaruhi Pendidikan Anak
Faktor yang mempengaruhi Pendidikan Anak pada data
yang telah di ambil di atas yaitu adanya kendala ekonomi yang menyebabkan orang
tua tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, baik
itu dalam faktor SPP sekolah, Kebutuhan sekolah, serta jarak yang di tempuh
sehingga menyebabkan adanya uang tambahan yang harus di keluarkan. Sedangkan
penghasilan para pegawai PTPN VIII MALABAR baik yang tetap maupun yang musiman,
jauh dari apa yang di butuhkan untuk membiayai semua pendidikan anaknya.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
1.
Dari
data 11 keluarga yang telah dijadikan sampel, ada beberapa profesi orang tua
yaitu : Pemetik Musiman, Pemeliharaan, Penyemenan, Mandor, Pensiunan Pemetik,
dan Pensiunan Pemeliharaan.
2.
Berdasarkan
berbagai profesi telah di ketahui bahwa tingkat pendidikan yang ada adalah :
sebesar 24% pada tingkat Sekolah Dasar (SD), 52% pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP), 24% pada tingkat Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah
Kejuruan (SMA/SMK), dan 0% pada tingkat Perguruan Tinggi (PT).
3.
Faktor
yang paling berpengaruh adalah ekonomi yang berupa, biaya sekolah, biaya
kebutuhan lain seperti perlengkapan sekolah, buku, dll, serta biaya tambahan
akibat jarak yang harus di tempuh pada saat sekolah.
4.2.
Saran
1.
Dana
CSR (Coorporate Social Responsibility) dan dana sosial perusahaan harus di
prioritaskan untuk di alokasikan dalam pembangunan pendidikan berupa lembaga
pendidikan negri khususnya SMA/SMK yang belum ada di kawasan PTPN VIII MALABAR.
2.
Bekerjasama
dengan pemerintah dalam mewujudkan SMA/SMK Negeri yang bebas biaya, dengan cara
membangun satu lembaga di kawasan ini.
3.
Memberikan
sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai betapa pentingnya melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga memilki dampak positif terhadap
perubahan taraf hidup baik dari segi derajat maupun ekonomi dan sosial.
Komentar