Don’t Only Share, But Do it Now!
Akhir-akhir
ini sedang viral dibicarakan mengenai foto selfie
perempuan yang beredar di dunia maya. Salah satunya yaitu dampak negatif yang
terjadi akibat selfie yang langsung
di upload di media sosial baik melaui
facebook, instagram, line, twitter, path,
dan sebagainya.
Begitu menyeramkan bukan???
Tetapi,
itu semua tidak membuat jera para perempuan untuk mengupload foto-foto mereka
apalagi dengan yang bukan muhrim. Naudzubillah.
Sempat banyak sekali di media sosial sebenarnya orang-orang yang membagikan
dampak selfie bagi perempuan. Salah satunya
di media sosial yaitu facebook. Karena
memang saya adalah orang yang super kepo saya coba melihat profil orang yang
mengeshare tersebut tapi yaa tetap saja foto-foto mereka yang tidak senonoh
tidak kunjung dihapus. Lah kenapa ya? Padahal kayak memang benar saja
mengeshare tapi sendirinya pun tidak melakukan hal yang demikian. Don’t Only Share, But Do it Now! Saya berpikir
bahwa apa yang dilakukan oleh mereka memang baik, memberikan informasi yang
bermanfaat, tapi ya mereka tidak melakukan apa yang mereka bagikan. Itu mah
saja, hanya kulit luarnya.
Bukan
orang yang munafik, saya sendiri memang sering selfie. Saya juga sering upload
foto bersama sahabat, saya juga sering upload
foto moment bersama keluarga
besar, saya berfoto di tempat-tempat yang indah, dan lain sebagainya. Nah sebenarnya
untuk apa? Loh kok demikian? Ya, memang sayang jika moment berharga tidak di dokumentasikan, tapi ingat jangan sampai
terus-terusan selfie. Bertindaklah
sewajarnya. Allah SWT pun senantiasa tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan.
Allah
Azza wa Jalla berfirman:
Katakanlah: “Hai Ahli
Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak
benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang
telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan
kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”.
[QS. Al-Maidah/5:77]
Dalam
QS. Al-Baqarah juga dijelaskan:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [Al-Baqarah/2:190].
Jika
tidak ingin terkena imbas dari perilaku kita sendiri (selfie), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan atau saran yang
memang perlu dipertimbangkan oleh sahabat semua.
ð Jika
sangat takut sekali, hapus semua foto teman-teman di media sosial, mudah bukan?
ð
Jika sangat sayang untuk dihapus, edit
privasi dari yang dapat dilihat oleh publik menjadi hanya dapat dilihat oleh
diri sendiri. Pasti kebanyakan orang-orang tidak ingin melupakan foto bersama
sahabat misalnya, keluarga, anak suami dan orang-orang terdekat. Oleh karena
itu, cukup konsumsi foto selfie tersebut
untuk diri sendiri (only me), mudah
kan?
ð
Jalan terakhir, jika sahabat-sahabat
semua memang tidak ingin menghapus atau hanya ingin berbagi kebahagian bersama
orang-orang tertentu, janganlah berteman, follow,
atau diikuti oleh orang-orang yang tidak kita kenal. Berteman atau saling
mengikuti di media sosial yang sekiranya merupakan teman yang selalu menebar
manfaat, tidak saling merugikan, serta senantiasa saling menasehati dalam
kebenaran dan kesabaran (QS. Al-Ashr). Coba bayangkan jika memfollow atau difollow
oleh orang-orang jahat atau tak dikenal, itu menjadi berbahaya, harus waspada.
Mudah kan?
Orang
intelektual akan memiliki perbedaan cara berpikir dengan orang biasa. Tentunya
akan mempertimbangkan baik/buruknya, apakah ada manfaatnya, tujuannya untuk
apa. Itulah yang harus dipertimbangkan. Karena seyogyanya tujuannya tidak boleh
berbuat ria. Ingin dilihat oleh orang banyak bahwa kita ini memiliki segalanya,
itu tidak baik. Jadi kembali lagi ke individu masing-masing. Berniat untuk
mengeshare yang bermanfaat tidak untuk menimbulkan fitnah.
Hadist
Nabi:
Dari Umar radhiyallahu
‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu
tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang
siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah
dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita
yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.”
(HR.
Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Nah
kira-kira begitu sahabat semua saran dari saya. Semoga bermanfaat. Toh kita di
dunia ini hanya sementara, jadi janganlah sampai terjerumus ke dalam hal-hal
yang buruk/meyesatkan dan berdampak ke akhirat nantinya.
Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al-Hasyr : 18)
Salam,
Hani
N.
Komentar