Parameter Manusia yang Dicintai Allah
Puji
serta syukur, akhirnya saya dapat menulis di blog ini dalam keadaan sehat
walafiat atas kebesaran Allah SWT.
Sahabat semua, saya
sekedar berbagi atas apa yang saya dapat malam sabtu kemarin. Berikut ringkasan
materi pada acara MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) di Masjid Salman ITB,
tanggal 5 Februari 2016. Tema yang diangkat yaitu “Kebermanfaatan” yang
disampaikan oleh Ustad M. Yani, S.H.
Beliau menjelaskan
bahwa manusia hendaknya memiliki kebermanfaatan untuk manusia yang lainnya.
Kebermanfaat ini dapat diukur dalam tiga kategori yaitu, baik, benar, dan
manfaat. Usaha dan ikhtiar dari manusia untuk mencapai ke dalam ketiga kategori
itu tetap dicatat oleh Allah SWT. Allah sangat mencintai makhluk-Nya yang
senantiasa beribadah kepada-Nya.
Perbedaan manusia yang
dicintai, kurang, atau tidak dicintai Allah SWT tidak dilihat dari apa yang
nampak oleh mata, tetapi Allah mempunyai pandangan tersendiri. Tidak semua doa
yang kita tujukan kepada Allah langsung di acc, tapi ada prosesnya. Berikut
tata cara yang baik agar Allah senantiasa mengabulkan pemintaan doa kita:
1) Jika berdoa,
hendaknya dengan menggunakan Dzat, bukan sifat.
2) Jika banyak sekali
permintaan yang diajukan, hendaklah dengan menyertai sifat wajib bagi Allah
(dalam hati)
3) Jika berdoa, boleh
saja menyebut nama Allah, tetapi tidak bermaksud untuk meminta.
Allah pasti mengetahui
apa yang manusia butuhkan, bukan yang diinginkan. Hendaklah kita sebagai manusia
patut bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah. Trik agar dicintai Allah
dan Rasul yaitu sebagai berikut:
1) Istiqamah dalam ibadah
2) Riyadho/latihan dalam ibadah
3) Memperbanyak shalawat
4) Menjaga wudhu
Terdapat 3 istilah untuk
menyebutkan manusia, yaitu:
1) Basyar (fisik manusia) à (QS. Yusuf: 53
dan QS. Qiyamah:2)
2) Insaan (Bathiniah)
3) An-nas (peradaban: komunitas sosial)
Komentar