Bermesraan dengan AL-QUR'AN (Postulat)
Departemen Kerohanian bisa dikatakan sebagai salah satu ladang bagi kita
untuk beramal dan berlomba-lomba di dalam kebaikan. Sehingga, melalui
departemen ini, semoga bisa berkontribusi lebih, terutama dalam beramar
ma’ruf dan nahi munkar.
Salah satu program kerja
dari Departemen Kerohanian adalah PrOgram SilaTurahim
mUsLimah mATematika (POSTULAT). Postulat merupakan kajian muslimah atau kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan
kreativitas muslimah. Sasaran dari Postulat ini yaitu Mahasiswa Muslim Jurusan
Pendidikan Matematika angkatan 2012,
2013 dan 2014 yang diadakan rutin
setiap 2 minggu sekali. Landasannya yaitu dalam Q.S. Al-Imran:191 dan Q.S. An-Nisa:1
Tujuan
dari kegiatan ini yaitu:
1)
Menambah wawasan keislaman.
2)
Menjalin ukhuwah islamiyah antar muslimah
3)
Membina
kepribadian (akhlak)
4)
Menyediakan
sarana bagi muslimah agar memiliki wawasan ke-Islaman dan juga mampu
mengembangkan kreativitasnya.
Pada pertemuan postulat kali ini tema yang diangkat adalah “AL-QUR’AN DAY”.
Pembicara dari Raissa’ammah santri tahfizul qur’an Daarut Tauhid bernama Ai
Asmi Rahmatia. Dalam kajian kali ini dibahas bahwa mahasiswa tidak hanya
terfokus terhadap akademik saja, tapi sebagai Muslimah yang shalehah coba kita
berinteraksi dan bermesraan dengan AL-QUR’AN. Apalagi mahasiswa matematika
jangan terus saja bergelut dengan rumus, teorema, bilangan saja, karena banyak
sekali manfaat dari membaca AL-QUR’AN.
Keutamaan membaca/memanjakan AL-QUR’AN:
1.
AL-QUR’AN akan
memberikan syafaat kepada ahlinya
2.
Pahala membaca 1 huruf AL-QUR’AN
bernilai satu kebajikan
3.
Orang yang pandai
membaca AL-QUR’AN bersama malaikat
4.
Mu’min yang membaca dan
menghafal AL-QUR’AN seperti buah yang
manis dan baunya harum.
Ada sebuah pertanyaan, apakah lebih
baik menghapal AL-QUR’AN beberapa ayat tiap harinya ataukah membaca AL-QUR’AN
satu juz setiap hari? Seperti sebelumya dijelaskan bahwa membaca AL-QUR’AN 1
huruf saja sudah mendapatkan pahala, apalagi membaca 1 juz setiap hari.
#Subhanalloh J
Kita tidak bisa membandingkan mana
yang lebih baik yaitu membaca ataukah menghapal AL-QUR’AN, karena kedua hal
tersebut merupakan suatu kebaikan yang harus dilakukan oleh umat muslim. Satu sama
lain saling berkaitan, keduanya adalah ibadah. Awalnya menghapal AL-QUR’AN itu
sungguh sulit, tapi ketika sudah muncul rasa cinta dan rindu, maka menghapal AL-QUR’AN
itu merupakan suatu kebutuhan. Maka dari itu, yuk bersama-sama saling
mengingatkan untuk membaca dan menghapal AL-QUR’AN.
Apakah kalau kita hapal surat-surat
pendek misalnya surat At-takwir, An-naba, atau yang lainnya namun kita lupa
surat tersebut, apakah itu berdosa??? Nah, dosa atau tidak itu hanyalah Allah
SWT. dan dirinya yang mengetahui, karena pada hakikatnya dosa itu kuasa/hak
dari Tuhan Semesta Alam, Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Tapi jika di dalam
diri kita telah tersimpan perasaan bahwa AL-QUR’AN merupakan harta yang paling
berharga, yang paling berarti, yang paling dicinta, maka lupa terhadap bacaan AL-QUR’AN
merupakan hal yang harus dihindari, dijauhi dari sikap kita. Bahkan ada program ODOZ yaitu One Day One Juz yang sekarang lagi populer. Mudah-mudahan terus istiqomah. Aamiin. :)
Biasanya hapalan bacaan AL-QUR’AN itu
sering kali lupa, oleh karena itu alangkah lebih baiknya jika kita terus
bermurojaah atau melantunkan bacaan AL-QUR’AN ke dalam bacaan shalat. Dengan begitu
mudah-mudahan bacaan AL-QUR’AN terus kita hapal. Di Indonesia saat ini, orang-orang banyak yang sudah hapal AL-QUR'AN, 30 juz. Bahkan jika di survey, pasti setiap mahasiswa muslim 70% membawa AL-QURAN dan ada perkumpulan-perkumpulan rutin untuk menyetor hapalan AL-QUR'AN sesama teman angkatan. #Alhamdulillah. Hal ini menunjukkan bahwa semangat dan usaha mahasiswa dalam menghapal AL-QUR'AN sangat tinggi.
Membaca AL-QUR’AN merupakan suatu
ibadah. Dengan kesibukan mahasiswa setiap hari tidak boleh kita meninggalkan untuk
membaca AL-QUR’AN. SO, teruslah berinteraksi dengan AL-QUR’AN meskipun waktu
yang menjadi hambatannya. hehehehee
Komentar